Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2021

Do you like me?

  Aku menjatuhkan tubuhku di kursi cafe sambil menghela nafas. "Makin mirip panda mata lo, begadang lagi?" tanya kamu sambil menyesap ice americano milikmu. Aku melirikmu dari ekor mataku, "gue udah dua hari tidur cuma dua jam, editor nerror mulu buat update." "Masih banyak?" "Novel pertama masih kurang 18 chapter, novel kedua sama ketiga masih kurang 38 chapter," kataku menghela nafas lalu memejamkan mata. Kamu ikut menghela nafas, sepertinya prihatin dengan keadaanku. Tak lama kamu melepas jaket yang kamu kenakan dibalik kaos hitammu. Dan melebarkannya untuk menutupi tubuhku yang sedang bersandar pada kursi dan terpejam. Aku yang tersadar ingin segera membuka mataku, namun aku menghentikannya ketika melihatmu tersenyum menatapku. Matamu terpancar sesuatu yang tidak dapat aku jelaskan. Untung saja kamu tidak sadar kalau aku menunduk, aku akan tetap terlihat sedang memejamkan mata walaupun aku tidak sedang memejamkan mata. Jadi aku masih bisa mel...

It's not fine.

Setelah kami putus di bandara setahun lalu, aku mengganti SIM cardku, juga menitipkan pesan pada Kakakku agar kamu tidak lagi menggangguku. Kamu benar-benar tidak muncul satu kalipun dalam satu tahun. Tidak ada kabar darimu, akupun tidak berinisiatif bertanya pada Kakakku, padahal aku hampir tiap malam bertanya pada langit bagaimana kabarmu. Setiap malam aku selalu merindukanmu karena perpisahan kita hanya sebatas ucapan selamat tinggal. Suatu hari di tahun kedua ketika aku sedang mengecek surelku karena alasan tugas, aku melihat surel masuk dari kamu. Kamu mengirimkan surel dengan sebuah video yang menampilkan layar hitam, dan suara orang bernyanyi diiringi gitar. Aku memilih untuk membuka video itu terlebih dahulu. Aku gunakan headset agar tidak didengar oleh siapapun selain aku. Itu suara mu, aku masih mengingatnya dengan jelas. Lagu yang kamu nyanyian kan tidak asing di telingaku. Tapi itu bukan lagu dari band kesukaanmu, karena aku hapal persis semua lagu band kesukaanmu karena it...

Not Fine.

     Sudah satu minggu sikapmu berubah menjadi  dingin dengan sangat tiba-tiba. Akhir-akhir ini kamu memang sering menghabiskan waktu bersama dengan temanmu, dibanding denganku. Aku menjadi khawatir, biasanya kamu tidak bersikap begini, kamu selalu ceria dan humoris.     Aku sebenarnya takut, takut hubungan kita berakhir. Tapi sikap dinginmu benar-benar membuatku bingung, membuatku sedih dan sakit. Seperti saat ini ketika aku duduk di hadapanmu dan kamu justru menatapku dengan dingin. Bahkan menurutku segelas cangkir americano yang kini sedang kamu aduk dengan sendok lebih menarik daripada aku.     "Kamu lagi ada masalah?" tanyaku dengan tatapan nanar.     Kamu menggelengkan kepalamu dan tersenyum. Senyumanmu sangat dingin dan kaku. Aku melihat kamu berbeda, sudah tidak lagi seperti dulu. Aku benar-benar bingung harus bersikap seperti apa sekarang.  Kamu tidak baik-baik saja, kamu menyimpan rahasia dariku, ya? Ada yang kamu sembunyi...

Selamat ya, kamu hebat!

      Hari ulang tahun adalah hari yang ditunggu semua orang. Apalagi kalau orang itu memiliki banyak teman di sekitarnya. Seperti aku, aku adalah pengurus OSIS di SMA ku. Dan hari ini, tanggal 16 Januari aku berulang tahun. Aku senang karena aku memiliki banyak teman, aku juga senang karena memiliki seorang kekasih yang sangat peduli padaku. Sikapnya yang dingin kepada semua orang itu tidak berlaku untukku. Setiap hari ia selalu menggenggam tanganku, bertanya bagaimana perasaanku hari itu, apa saja hal yang menarik yang terjadi pada hari itu.     Jam dinding di ruang OSIS menunjukkan pukul 5 sore. Aku masih menunggu dia disini sampai dia menyelesaikan kelasnya. Teman-temanku yang lain sudah pamit setelah memberiku kejutan istimewa. Aku menatap layar ponselku, membuka kuncinya, mematikan layarnya, membuka kuncinya lagi, mematikan layarnya lagi, berulang-ulang entah sampai berapa kali. Aku menunggu pesan darinya.     Kini jam sudah menunjukkan pukul 6 s...

Aku Mencintaimu

     Masih berada di dalam ruang lingkup yang sama dengan mantan kekasihmu adalah sebuah ujian paling menyebalkan. Entah kenapa dulu aku akhirnya bisa menyukaimu? Kenapa harus kamu yang juga teman sekelasku?     Hal buruknya karena kita ketika masih menjadi sepasang kekasih selalu bersama, entah itu kelompok belajar ataupun kelompok piket. Oleh karena itu setelah putus pun kita masih berada di ruang lingkup yang sama. Akhirnya aku harus bersusah payah untuk membencimu agar dapat melupakanmu.     "Gue bagian belakang, lo depan," katamu sambil berjalan menuju belakang kelas membawa kain pel.     Aku hanya diam, duduk di kursi tempat guru mengajar sambil memainkan ponsel. Sampai akhirnya kamu selesai mengerjakan tugasmu, dan meletakkan kain pel bagianku di sampingku. Kamu terlihat baik-baik saja. Melihatmu yang seperti itu benar-benar seperti kita tidak pernah punya cerita manis di masa lalu. Kamu berjalan keluar kelas membawa tasmu tanpa menguc...

Aku Menyukaimu

     Selama 3 tahun kita berada dalam satu kelas yang sama. Ketika berada di kelas kita sangat dekat karena memang selalu saja ada topik pembicaraan yang membuat kita tanpa sadar sampai lupa waktu. Ternyata banyak kesamaan antara kita berdua. Sampai pada akhirnya entah kapan sesuatu itu muncul, aku mulai menyadarinya. Namun aku belum berani memberi tahumu sampai waktu yang tepat. Mungkin sebelum hari kelulusan.      Sampai pada akhirnya, hari itu tiba. Hari dimana aku sudah tidak bisa menahan semuanya. Sudah terlalu lama aku menyimpannya sendiri. Aku ingin memberitahumu apapun jawabanmu. Tapi aku sedikit khawatir, aku khawatir apa kita masih bisa bersikap seperti biasa? Sebelum aku melakukan hal ini. Kini pikiranku dipenuhi oleh bagaimana cara memberitahumu tentang perasaanku.      Aku mengajakmu bertemu sore ini di sebuah taman bermain yang berada dekat sekolah kita. Disana ada permainan anak-anak, ayunan, jungkat jungkit dan yang lainnya. ...

Fajar di Langit

                Setiap menjelang fajar aku selalu menyempatkan diri untuk berjalan keliling taman dekat rumahku, menikmati fajar yang  sangat indah. Dengan menaiki sepeda aku berkeliling taman sambil memasang headset di telinga, memutar lagu yang aku suka. Oh iya, namaku…                 “Aw…” Ketika sedang asik asiknya aku menikmati fajar ini, ada sebuah bola basket yang entah dari mana asalnya mengenai   kepalaku, sehigga aku terjatuh dari sepeda, aku tersungkur, telapak tangan, siku, kepalaku luka terkena batu yang ada tepat di tempat aku terjatuh.                 “Maaf ya Maaf gue gak liat kalau ada orang.”                 Aku mendongak melihat wajah orang yang sudah membuatku terjatuh, seorang cowok mema...