Langsung ke konten utama

Aku Menyukaimu

    Selama 3 tahun kita berada dalam satu kelas yang sama. Ketika berada di kelas kita sangat dekat karena memang selalu saja ada topik pembicaraan yang membuat kita tanpa sadar sampai lupa waktu. Ternyata banyak kesamaan antara kita berdua. Sampai pada akhirnya entah kapan sesuatu itu muncul, aku mulai menyadarinya. Namun aku belum berani memberi tahumu sampai waktu yang tepat. Mungkin sebelum hari kelulusan.


    Sampai pada akhirnya, hari itu tiba. Hari dimana aku sudah tidak bisa menahan semuanya. Sudah terlalu lama aku menyimpannya sendiri. Aku ingin memberitahumu apapun jawabanmu. Tapi aku sedikit khawatir, aku khawatir apa kita masih bisa bersikap seperti biasa? Sebelum aku melakukan hal ini. Kini pikiranku dipenuhi oleh bagaimana cara memberitahumu tentang perasaanku.


    Aku mengajakmu bertemu sore ini di sebuah taman bermain yang berada dekat sekolah kita. Disana ada permainan anak-anak, ayunan, jungkat jungkit dan yang lainnya.


    Kamu datang tepat waktu. Namun aku datang jauh sebelum waktu yang kita sepakati. Aku menyiapkan kejutan yang aku sebarkan di semua permainan anak yang ada di taman itu. Kamu memang cerdas, tanpa menunggu lama kamu sudah dapat menemukan salah satu sticky note yang aku tempelkan pada ayunan.


    "Jaring," ucapmu membaca sticky note itu. Lalu kamu segera menatap jaring yang ada di dekat jungkat jungkit.


    Walaupun kebingungan tapi kamu tetap saja mengikuti instruksi itu. Kamu berjalan menghampiri jaring. dan menemukan satu sticky note yang aku tempelkan.


"Lihat ke atas awan." Kamu membaca itu sampai terdengar ke telingaku.


    Wajahmu yang bingung itu sangat lucu, membuat senyumku mengembang. Aku sudah lama menunggu waktu ini, aku sudah lama mengumpulkan keberanian ini, aku sudah lama menahan semua ini. Maaf aku mengkhianati pertemanan kita, kamu cukup bilang maaf kalau tidak menginginkannya. Aku tak apa, aku akan baik-baik saja.


    Akhirnya kamu melihat ke atas awan. Ada balon yang sudah kusiapkan, balon yang membawa sebuah tulisan. "Aku menyukaimu." Kamu membaca tulisan itu. Kamu menutup mulutmu spontan, aku tahu kamu pasti terkejut dan bingung.


    Aku mengirimkan pesan kepadamu melalui chat. "Bagaimana?" Isi pesan itu. Kamu membacanya, dan kemudian menatap balon itu lagi. Aku melihat matamu bergetar. Aku sudah menebak apa jawabanmu.


    Ponselku bergetar, pertanda ada pesan yang baru masuk. Aku membukanya dengan tenang. Pesan itu darimu. Aku tidak terkejut, aku baik-baik saja. Ku terima maaf mu, dan terimakasih sudah datang sore ini. Aku harap kita tetap bisa berteman seperti dulu. Kini aku sudah sedikit tenang karena tahu bagaimana perasaanmu untukku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Not Fine.

     Sudah satu minggu sikapmu berubah menjadi  dingin dengan sangat tiba-tiba. Akhir-akhir ini kamu memang sering menghabiskan waktu bersama dengan temanmu, dibanding denganku. Aku menjadi khawatir, biasanya kamu tidak bersikap begini, kamu selalu ceria dan humoris.     Aku sebenarnya takut, takut hubungan kita berakhir. Tapi sikap dinginmu benar-benar membuatku bingung, membuatku sedih dan sakit. Seperti saat ini ketika aku duduk di hadapanmu dan kamu justru menatapku dengan dingin. Bahkan menurutku segelas cangkir americano yang kini sedang kamu aduk dengan sendok lebih menarik daripada aku.     "Kamu lagi ada masalah?" tanyaku dengan tatapan nanar.     Kamu menggelengkan kepalamu dan tersenyum. Senyumanmu sangat dingin dan kaku. Aku melihat kamu berbeda, sudah tidak lagi seperti dulu. Aku benar-benar bingung harus bersikap seperti apa sekarang.  Kamu tidak baik-baik saja, kamu menyimpan rahasia dariku, ya? Ada yang kamu sembunyi...

Asing

 "Andre, kamu liat kacamata aku gak?" tanya seorang wanita dengan panik, sambil menutup pintu mobil. Dia menyapu pandangannya ke seluruh sisi mobil, beberapa kali melihat ke kursi belakang, berharap dapat menemukan kacamata yang dicarinya itu. Sedangkan seorang pria yang sedang duduk di balik kursi pengemudi hanya tertawa kecil sambil terus melihat ke layar ponselnya. "Kamu kok malah cengengesan sih? Bukannya bantuin, malah main hp terus," protes wanita itu. Pria itu tiba-tiba menyentuh puncak kepala wanitanya. "Kacamata di kepala aja lupa," ucapnya sambil menurunkan kacamata yang sedari tadi bertengger di kepala wanita itu. Wanita itu terkejut dan tertawa, "Hahaha, sumpah kok aku gak sadar ya?" Dia melihat dirinya di pantulan kaca spion mobil. "Kebiasaan kamu kan, pelupa." Wanita itu tersenyum lebar menatap pria di sampingnya, Pria itu membalas senyumannya sambil menatap dalam mata indah wanita cantik itu. "Dre?" seseorang me...

Selamat ya, kamu hebat!

      Hari ulang tahun adalah hari yang ditunggu semua orang. Apalagi kalau orang itu memiliki banyak teman di sekitarnya. Seperti aku, aku adalah pengurus OSIS di SMA ku. Dan hari ini, tanggal 16 Januari aku berulang tahun. Aku senang karena aku memiliki banyak teman, aku juga senang karena memiliki seorang kekasih yang sangat peduli padaku. Sikapnya yang dingin kepada semua orang itu tidak berlaku untukku. Setiap hari ia selalu menggenggam tanganku, bertanya bagaimana perasaanku hari itu, apa saja hal yang menarik yang terjadi pada hari itu.     Jam dinding di ruang OSIS menunjukkan pukul 5 sore. Aku masih menunggu dia disini sampai dia menyelesaikan kelasnya. Teman-temanku yang lain sudah pamit setelah memberiku kejutan istimewa. Aku menatap layar ponselku, membuka kuncinya, mematikan layarnya, membuka kuncinya lagi, mematikan layarnya lagi, berulang-ulang entah sampai berapa kali. Aku menunggu pesan darinya.     Kini jam sudah menunjukkan pukul 6 s...