Langsung ke konten utama

It's not fine.

Setelah kami putus di bandara setahun lalu, aku mengganti SIM cardku, juga menitipkan pesan pada Kakakku agar kamu tidak lagi menggangguku.


Kamu benar-benar tidak muncul satu kalipun dalam satu tahun. Tidak ada kabar darimu, akupun tidak berinisiatif bertanya pada Kakakku, padahal aku hampir tiap malam bertanya pada langit bagaimana kabarmu. Setiap malam aku selalu merindukanmu karena perpisahan kita hanya sebatas ucapan selamat tinggal.


Suatu hari di tahun kedua ketika aku sedang mengecek surelku karena alasan tugas, aku melihat surel masuk dari kamu.


Kamu mengirimkan surel dengan sebuah video yang menampilkan layar hitam, dan suara orang bernyanyi diiringi gitar.


Aku memilih untuk membuka video itu terlebih dahulu. Aku gunakan headset agar tidak didengar oleh siapapun selain aku.


Itu suara mu, aku masih mengingatnya dengan jelas. Lagu yang kamu nyanyian kan tidak asing di telingaku. Tapi itu bukan lagu dari band kesukaanmu, karena aku hapal persis semua lagu band kesukaanmu karena itu juga band kesukaanku.


Sekarang aku membaca surelmu. Kamu menuliskan banyak kalimat disana, seperti bukan kamu, karena biasanya kamu tidak bicara padaku lebih dari lima kalimat.


Diawali dengan menyapaku, kamu menuliskan bahwa kamu akan memutuskan untuk mengirim video dan surel ketika sedang senggang kepadaku. Tapi aku tidak berkewajiban untuk membalasnya, karena hanya itu cara satu-satunya agar aku bisa terus menunggumu dengan tenang. Dan meyakinkanku bahwa hatimu sudah diberikan sepenuhnya untukku.


Kamu menyuruhku untuk mencari arti lirik lagu itu di internet karena kamu tidak akan memberitahu artinya, kamu hanya memberi tahu judulnya. Judulnya Fine dinyanyikan oleh Taeyeon SNSD.


Kamu menuliskan bahwa kamu hanya bisa bernyanyi sambil bermain gitar. Tidak bisa berkata-kata untukku dalam video karena ketika kamu menatap kamera untukku, rasanya sama seperti menatap diriku.


Semua kata hilang dari kepalamu dengan tiba-tiba. Mulutmu mendadak jadi bisu dan tubuhmu tentu saja diam terpaku. Jadi kamu lebih memilih mengungkapkannya melalui tulisan.


Aku mengerti itu. Kalau kamu tidak begitu, tidak mungkin kamu diberi julukan Mr Ice ketika sekolah.



Aku ingat dengan jelas isi surelmu seperti ini:


Ketika kamu bertanya padaku love me or leave me dulu, maaf aku tidak menjawabnya. Bukannya aku tidak mencintaimu atau aku memilih untuk meninggalkanmu, tapi karena lidahku kelu dan hatiku seketika mendadak ragu. Aku tidak sadar sejak kapan perasaan itu mulai tumbuh padahal aku dan kamu tumbuh bersama. Tiba-tiba muncul perasaan ingin menjagamu, ingin memilikimu tapi tidak tahu bagaimana caranya karena kamu mencintai orang lain. Terpaksa aku memaksamu untuk selalu bersamaku agar perasaan itu tumbuh untukku. Kalau tidak begitu aku akan kehilanganmu karena aku sadar orang yang kamu cintai juga mencintaimu, namun ia sedikit lambat. Maaf aku sudah merebutmu darinya. Kamu tidak marah kan? Dia cinta pertamamu sejak 3 tahun yang lalu, bukan? Aku ingat kamu pernah bertanya kenapa aku menyukai manis ketika bersamamu padahal sedikitpun aku tidak menyukai rasa manis. Karena sekarang aku percaya dan merasakan bahwa cinta dapat merubah seseorang. Yang tidak suka pedas jadi suka pedas, yang tidak suka manis jadi suka manis. Kalau kamu memaksaku untuk menjadi diri sendiri tenang saja aku masih menjadi diriku sendiri. Namun dalam beberapa hal sudah terkontaminasi oleh dirimu tentunya.


Tanpa sadar kedua mataku menangis haru, aku tidak kuat lagi membaca surel darimu. Sekarang aku akan mencari arti dari lagu yang kau nyanyikan.


"Sehari, sebulan, setahun kan jalani hidup yang berbeda. Bukan diriku, ini takkan mudah bagiku. Kau masih mengisi di dalam hari-hariku. Belumlah sekarang, aku seperti orang bodoh. Tak bisa menahan kata dalam bibirku. It's not fine." Air mataku semakin deras jatuh membasahi kedua pipiku.


Hubungan kita memang belum lebih dari 6 bulan saat perpisahan itu. Namun sudah banyak kenangan manis yang terukir disana.


Setahun tidak ada kabar, kenapa kamu bisa berubah menjadi manis seperti ini? Membuatku semakin rindu dan rasanya aku ingin terbang menuju tempatmu saat ini juga. Tapi aku harus menahannya, atau kita akan saling menyakiti karena jarak dan waktu. Maaf, aku tidak akan pernah membalas surelmu sampai kita bertemu lagi suatu saat nanti.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Not Fine.

     Sudah satu minggu sikapmu berubah menjadi  dingin dengan sangat tiba-tiba. Akhir-akhir ini kamu memang sering menghabiskan waktu bersama dengan temanmu, dibanding denganku. Aku menjadi khawatir, biasanya kamu tidak bersikap begini, kamu selalu ceria dan humoris.     Aku sebenarnya takut, takut hubungan kita berakhir. Tapi sikap dinginmu benar-benar membuatku bingung, membuatku sedih dan sakit. Seperti saat ini ketika aku duduk di hadapanmu dan kamu justru menatapku dengan dingin. Bahkan menurutku segelas cangkir americano yang kini sedang kamu aduk dengan sendok lebih menarik daripada aku.     "Kamu lagi ada masalah?" tanyaku dengan tatapan nanar.     Kamu menggelengkan kepalamu dan tersenyum. Senyumanmu sangat dingin dan kaku. Aku melihat kamu berbeda, sudah tidak lagi seperti dulu. Aku benar-benar bingung harus bersikap seperti apa sekarang.  Kamu tidak baik-baik saja, kamu menyimpan rahasia dariku, ya? Ada yang kamu sembunyi...

Asing

 "Andre, kamu liat kacamata aku gak?" tanya seorang wanita dengan panik, sambil menutup pintu mobil. Dia menyapu pandangannya ke seluruh sisi mobil, beberapa kali melihat ke kursi belakang, berharap dapat menemukan kacamata yang dicarinya itu. Sedangkan seorang pria yang sedang duduk di balik kursi pengemudi hanya tertawa kecil sambil terus melihat ke layar ponselnya. "Kamu kok malah cengengesan sih? Bukannya bantuin, malah main hp terus," protes wanita itu. Pria itu tiba-tiba menyentuh puncak kepala wanitanya. "Kacamata di kepala aja lupa," ucapnya sambil menurunkan kacamata yang sedari tadi bertengger di kepala wanita itu. Wanita itu terkejut dan tertawa, "Hahaha, sumpah kok aku gak sadar ya?" Dia melihat dirinya di pantulan kaca spion mobil. "Kebiasaan kamu kan, pelupa." Wanita itu tersenyum lebar menatap pria di sampingnya, Pria itu membalas senyumannya sambil menatap dalam mata indah wanita cantik itu. "Dre?" seseorang me...

Selamat ya, kamu hebat!

      Hari ulang tahun adalah hari yang ditunggu semua orang. Apalagi kalau orang itu memiliki banyak teman di sekitarnya. Seperti aku, aku adalah pengurus OSIS di SMA ku. Dan hari ini, tanggal 16 Januari aku berulang tahun. Aku senang karena aku memiliki banyak teman, aku juga senang karena memiliki seorang kekasih yang sangat peduli padaku. Sikapnya yang dingin kepada semua orang itu tidak berlaku untukku. Setiap hari ia selalu menggenggam tanganku, bertanya bagaimana perasaanku hari itu, apa saja hal yang menarik yang terjadi pada hari itu.     Jam dinding di ruang OSIS menunjukkan pukul 5 sore. Aku masih menunggu dia disini sampai dia menyelesaikan kelasnya. Teman-temanku yang lain sudah pamit setelah memberiku kejutan istimewa. Aku menatap layar ponselku, membuka kuncinya, mematikan layarnya, membuka kuncinya lagi, mematikan layarnya lagi, berulang-ulang entah sampai berapa kali. Aku menunggu pesan darinya.     Kini jam sudah menunjukkan pukul 6 s...