Jeritan Ibu sudah bisa aku dengar.
Aku dapat merasakan kehangatan dunia berkatnya.
Namun mataku masih saja tertutup.
Untuk membuka mata sangatlah sulit.
Aku tidak mau mengecewakan Ibu, aku akan terus mencoba.
Rasanya sangat sulit, tapi akhirnya aku berhasil
Inilah awal ceritaku di dunia.
Sudah satu minggu sikapmu berubah menjadi dingin dengan sangat tiba-tiba. Akhir-akhir ini kamu memang sering menghabiskan waktu bersama dengan temanmu, dibanding denganku. Aku menjadi khawatir, biasanya kamu tidak bersikap begini, kamu selalu ceria dan humoris. Aku sebenarnya takut, takut hubungan kita berakhir. Tapi sikap dinginmu benar-benar membuatku bingung, membuatku sedih dan sakit. Seperti saat ini ketika aku duduk di hadapanmu dan kamu justru menatapku dengan dingin. Bahkan menurutku segelas cangkir americano yang kini sedang kamu aduk dengan sendok lebih menarik daripada aku. "Kamu lagi ada masalah?" tanyaku dengan tatapan nanar. Kamu menggelengkan kepalamu dan tersenyum. Senyumanmu sangat dingin dan kaku. Aku melihat kamu berbeda, sudah tidak lagi seperti dulu. Aku benar-benar bingung harus bersikap seperti apa sekarang. Kamu tidak baik-baik saja, kamu menyimpan rahasia dariku, ya? Ada yang kamu sembunyi...
Komentar
Posting Komentar