“Kamu tau gak kalo aku suka Bunga Mawar?” tanya Ann tiba-tiba dengan sedikit berteriak, karena suara angin dan jalanan, membuat suaranya tidak mudah didengar oleh Dimas, yang sedang mengemudikan motornya. “Apa? Bunga Mawar? Sejak kapan?” tanya balik Dimas dengan nada yang sama. Ann lebih mendekatkan telinganya ke depan. “Iya! Nanti, tolong bawain aku Bunga Mawar ya. Dipikir-pikir kamu gak pernah kasih aku Bunga.” Dimas melirik ke kaca spion kirinya. “Maaf ya aku gak tau kamu suka Bunga Mawar. Kamu mau dibawain kapan?” “Kalo aku udah gak ada di dunia,” jawab Ann yang membuat Dimas memperlambat laju motornya. Ann melanjutkan perkataannya, “nanti pegangnya hati-hati ya! Kamu kan ceroboh. Jangan sampe kamu kena durinya. Kalo sampe tangan kamu berdarah gara-gara duri Bunga Mawar, aku bakal marahin dia! Hahaha,” tawa Ann sambil mengencangkan lengannya yang melingkar di pinggang Dimas. Bahu Dimas dijadikannya tumpuan dagu. Ann tersenyum sambil memejamkan matanya. “Kenapa kamu masih bisa keta...
Menulis adalah cara mengabadikan sebuah kenangan yang telah usai